Langsung ke konten utama

Hegomoni Militer Terhadap Islam Periode Orde Baru

HEGEMONI MILITER TERHADAP ISLAM
PERIODE ORDE BARU
Di susun untuk memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester (UTS) mata kuliah Islam Keindonesiaan
Dosen pengampu: Juli Dermawan, S.Pd.I, M.Pd.I

Hasil gambar untuk logo iain salatiga

Disusun Oleh  :
1.      Muhammad Imam Fauzi         (63020160127)
2.      Muhammad Abdul Faza         (63020160149)



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH

2017



KATA PENGANTAR


Puji Syukur kami ucapkan kehadirat  Allah SWT yang telah Memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Yang telah berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kami sehingga dapat menyelesaikan Tugas Ulangan Tenggah Semester (UTS) yang berjudul Hegemoni Militer Terhadap IslamPeriode Orde Baru
Tugas ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-materi bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam memahami agama tepatnya bab Hegomoni Militer terhada Islam Periode Orde Baru.
            Mudah-mudahan dengan mempelajari tugas ini, para mahasiswa akan mampu mengamalkan isi dari makalah ini.




Salatiga,26 Oktober 2017



Penulis




BAB 1

PENDAHULUAN

  1.1            Latar Belakang

Pada masa ini pemerintah lebih menyukai cara-cara diplomatic dalam mendapatkan pengakuan dari Belanda. Sementara itu, Belanda masih menguasai sektor-sektor ekonomi menyebabkan rezim tidak efektif dan dijangkiti ketidakstabilan. Dalam kenyataannya, terjadi pergantian kabinet berkali-kali dari bulan Nopember 1945 sampai Desember 1949, hingga akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.[1]
Indonesia kembali pada tahun 1960 menerapkan sistem kesatuan dan demokrasi liberal dengan sistem partai yang heterogen. Pembentukan pemerintahan tergantung pada partai-partai yang dapat membentuk koalisi. Di sisi lain Indonesia juga harus menghadapi masalah pembayaran hutang luar negeri dalam jumlah yang besar, pembangunan ekonomi itu sendiri, pembinaan lembaga-lembaga politik dan pemerintahan, integrasi bangsa, maka pemerintahan koalisi tidak stabil dan tidak efektif.
Situasi kritis terlihat di bidang politik. Perdebatan tentang ideologi negara yang berkepanjangan dah hampir sia-sia, meningkatnya kekuatan komunis, ketidak efektifan pemerintah pusat dalam mengangani masalah-masalah di daerah. Perpecahan dwitunggal Soekarno-Hatta menyebabkan munculnya gerakan separatis di dua pulau strategis yaitu Sulawesi dan Sumatera yang benar-benar mengancam keutuhan Republik Baru. Orde Baru mewarisi kekacauan politik dan krisis ekonomi Orde Lama. Masalah-masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah Orde Baru adalah inflasi yang membumbung tinggi, defisit neraca pembayaran, terkurasnya cadangan devisa dan kesulitan membayar hutang luar negeri. Akhirnya, masalah-masalah itu mendorong pemerintah Orde Baru meninggalkannya kerangka politik demokrasi-liberal yang telah diterapkan sejak tahun 1945.

  1.2            Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini di antaranya sebagai berikut :
1.        Apa Definisi Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru?
2.        Apa Saja Macam-Macam Unsur Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru?

  1.3            Tujuan Masalah

Adapun Tujuan dari rumusan masalah dalam pembuatan makalahini di antarnya sebagai berikut :
3.        Untuk Mengetahui Definisi Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru.
4.        Untuk Mengetahui Unsur Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru
.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.  Definisi Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru

Kata hegemoni berasal dari bahasa Yunani hegeisthai yang mempunyai pengertian memimpin, kepemimpinan, kekuasaan yang melebihi kekuasan yang lain. Menurut kamus besar bahasa indonesia hegemoni adalah pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dan sebagainya suatu negara atas negara lain (atau negara bagian).
Secara umum hegemoni adalah penguasaan atau dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya, melaui kepemimpinan intelektual dan moral dengan cara dominasi atau penindasan. Dominasi hegemoni dapat dilakukan oleh satu kelompok kepada kelompok lain dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga aturan atau ide-ide yang didiktekan oleh kelompok yang melakukan hegemoni diterima oleh kelompok yang didominasi atau dikuasani.
Jadi, hegemoni militer terhadap islam adalah penguasaaan atau dominasi yang dilakukan oleh pihak militer atas islam. Ini terjadi pada masa orde baru di indonesia militer melakukan hegemoni terhadap islam. Baik hegemoni secara paksaan ataupun tidak secara pakasaan.

2.2.  Unsur Hegomoni Militer Terhadap Islam Pada Orde Baru

Hubungan antara pemerintah orde baru yang dipimpin oleh presiden soeharto yang berorientasi pada politik Militer (ABRI) dengan islam mengalami pasang surut. Namun walaupun adanya hubungan pasang surut tersebut pemerintah dan islam saling membutuhkan dan berpengaruh pada masa depan Indonesia.
Pada awal era orde baru, umat islam dipandang sebelah mata oleh pemerintah, karena jumlah ummat islam yang mayoritas namun dengan keahlian yang kurang memadai bagi negara.
Guna mengembangkan pengaruh isalam pada masa orede baru, Mohammad Hatta membuat sebuah partai bersama dengan generasi islam indonesia lainnnya.partai tersebut ialah Partati Demokrasi Islam Indonesia. Namun masa umur partai ini tidak dapat bertahan lama karena adanya larangan oleh presiden Soeharto.
Sikap penolakan pemerintahan Soeharto terhadap Islam juga dapat terlihat saat pemerintah membuat Rancangan Undang-Undang Perkawinan (RUU perkawinan) yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Selain itu mereka juga menahan pemimpin Masyumi, yang kemudian ummat Islam menuntut untukmemebebaskannya dan memberikan izin agar mendirikan partai Masyumi namun ditolak oleh Soeharto karena Partai Islam dianggap akan menimbulkan pertentangan dan menggagu pembangunan nasional.
Pada tahun 1971 pemerintah mengadakan pemilu untuk pertama kali dimasa Orede baru . pemilu ini diikuti oleh 9 partai politik yaitu : NU, Parmusi, Perti, PNI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katholik, Partai Murba, IPKI, dan Sekber Golkar. Pemilu yang memenang kan Golakar ini menimbukan berbagai interpretasi yang bernada “miring” terhadap Golkar. Reaksi ini timbul akibat adanya perlakuan khusus oleh ABRI terhadap Golkar. Kemangan Golkar menjadi legitimasi bagi kekuasaan yang tidak dapat tertandingi.[2]
Selain itu pemerintah juga memberlakukan kebikan yang mengancam partai Islam, yaitu kebijakan penggabungan (fusi) sembilan partai politik menjadi dua partai dan satu golongan dan menerapkan konsep “floating mass” atau masa mengambang.
Selain itu sikap penolakan terhadap islam juga terlihat dengan adanya penahanan-penahan  para ulama untuk membungkam perkembangan ummat  islam. Beberapa ulama yang ditangkap ialah :

a.       Abuya Dimyati
Abuya Dimyati dari banten yang mengasuh sebuah presantren di Cidahu Pandeglang.  Penangkapan Abuya Dimyati ini dilatarbelakangi karena beliau menyatakan bahwa  “Pemerintah itu RI, bukan Golkar”. Akhirnya menjelang pemilu 1977 , pada 14 Maret 1977, beliau ditangkap dan divonis bersalah  dan dihukum selama enam bulan penjara.
Saat itu, dikawasan di sekitar kediaman Dimyati di Cidahu dianggap sebagi basis PPP, satu-satunya partai islam. Menjelang kampanye PPP, pasokan BBM pun disetop dan membuat mayarakat kesulitan  beraktivitas dan membuat kampanye PPP terancam gagal. Salah satu folkore masyarakat terhadap sosok Dimiyati adalah kamampuanya mengubah air yang ada dikoamnya sebagai bahan bakar sebagai respon atas penyetoran BBM .
b.      Daud beureuh
Daud beureuh aadalah seorang ulama yang sangat berpengaruh dari Aceh . beliaau adalah ulam sang pendiri Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) dan dedengkot DI/TII Aceh. Beliau ditangkap pada tanggal 1 Mei 1978 . beliau ditangkap karena terus mengkritik pemerintah dan dianggap sebagai ancaman bagi Orde Baru. Namun penangkapannya berdalih sebagai saksi di Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara Haji Ismail yang dituding sebagai Komando Jihad.
c.       Penangkapan ulama di Solo dan Kalimantan
Jauh dikalimantan selatan ada beberapa ulama yang ditangkap, seperti,  Syafriansyah alias Kai Amang dan Jamhari Arsyat. Mereka berdua adalah pegawai departemen agama di Muntai, kabupaten Hulu Sungai Utara sekarang.
Mereka berdua kemudian mendirikan radio secara mandiri, yakni raadio Dakwah Islamiyah Solo pada 1970 dengan melibatkan Abdullah Thufail. Karena dianggap terlalu kritis pada Soeharto, radio ini ditutup secara sewenang-wenang oleh militer pada 1975. Inilah yang mengakibatkan Syungkar dan Ba’asyr kemudian ditangkap dan dipenjara oleh Orde Baru. Setelah bebas, keduanya pergi ke Malaysia.
d.      Tragedi Priok, Amir Baki dan Abdul Qadir Jaelani
Dari sekian penangkapan yang terjadi yang paling memakan korban tentu saja Peristiwa Tanjung Priok, yang hingga hari mungkin adalah peristiwa yang makin ingin dilupakan.
Peristiwa yang bermula dari tindakan Sersan Hermanu, anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koja, di Mushala Assa'adah. Ia berusaha untuk melepas poster dan pamflet bergambar yang berisi kecaman kepada pemerintah dicopot dari dinding mushala pada 7 September 1984.
Kemudian terjadi penangkapan M. Noor, Syarifudin Rambe, Syafwan Sulaeman dan Ahmad Sahi pun ditangkap. Mereka ditahan di Markas Kodim 050231.
Warga berusaha menuntut pembebasan mereka melalui Amir Biki. Pada 12 september 1984, jam 10.00 Amir Biki mendatangi Laksusda Jaya atas undangan resmi Mayor Jenderal Try Soetrisno. Pertemuan sekitar dua jam dan membicarakan kebijakan asas tunggal Pancasila dan situasi di Tanjung Priok, dan tentu saja soal empat warga Tanjung Priok yang ditahan.
Dalam pengajian yang diadakan pada malam harinya. Amir Biki hadir dan dia meminta kepada aparat agar melepaskan keempat jamaah yang ditahan. Namun hingga pukul 23.00 keempat warga Tanjung Priok belum juga dibebaskan, massa bergerak. Amir Biki membagi massa menjadi dua kelompok yang bergerak menuju Kodim 0502 dan  Polsek Koja. Apa yang terjadi kemudian adalah bentrok tak seimbang dengan para aparat bersenjata.
Jumlah korban yang tewas pun lalu beragam. Menurut pemerintah, dalam laporan resminya yang diwakili Panglima ABRI, Jenderal L. B. Moerdani, menyebut hanya  18 orang tewas dan luka-luka 53 orang. Menurut hasil investigasi tim pencari fakta, SONTAK (SOlidaritas Nasional untuk peristiwa TAnjung prioK), diperkirakan 400 orang tewas, belum terhitung yang luka-luka dan cacat. Menurut Komnas HAM,  24 orang tewas dan 55 orang terluka. 
Di antara yang tewas itu terdapat Amir Biki juga. Setelahnya orang-orang macam  AM Fatwa, Tony Ardi, Mawardi Noor, Oesmany Al Hamidy dan Abdul Qodir Jaelani pun juga ditangkap. Mereka-mereka dituduh sebagai penggerak peristiwa Tanjung Priok.  Abdul Qodir Jaelani adalah tokoh Islam yang dihormati di kalangan masyarakat Betawi. Ia menjadi pengajar di kampus Perguruan Tinggi Dakwah Islam. Abdul Qodir kelak mendirikan Partai Bulan Bintang setelah 1998.
Masa Orde Baru adalah masa di mana ulama “dikebiri” secara sosial maupun secara politik. Ulama harus menerima program-program pemerintah, jika tidak ancaman kekerasan, pengucilan hingga pemenjaraan pun di depan mata. Misalnya dalam soal program Keluarga Berencana (KB) dan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB). Pandangan banyak kalangan ulama terhadap kedua program pemerintah tersebut tentunya adalah mengharamkannya.


BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Hegemoni militer terhadap islam adalah penguasaaan atau dominasi yang dilakukan oleh pihak militer atas islam. Ini terjadi pada masa orde baru di indonesia militer melakukan hegemoni terhadap islam. Baik hegemoni secara paksaan ataupun tidak secara pakasaan.
Masa Orde Baru adalah masa di mana ulama “dikebiri” secara sosial maupun secara politik. Ulama harus menerima program-program pemerintah, jika tidak ancaman kekerasan, pengucilan hingga pemenjaraan pun di depan mata. Misalnya dalam soal program Keluarga Berencana (KB) dan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB). Pandangan banyak kalangan ulama terhadap kedua program pemerintah tersebut tentunya adalah mengharamkannya.




DAFTAR PUSTAKA

 

1.      Haryanto, E. (2006). Peran Politik Militer (ABRI) Orde Baru Terhadap Depolitasi Politik di Indonesia.
2.       Moertopo, Ali. 2008. Dasar-Dasar Pemikiran Akselerasi Modernisai Pembangunan 25 Tahun. Gramedia:Jakarta.

3.      Arifin,muhamad,” Orde Baru Dan Hegemoni Kekuasaan Indonesia 1966-1973”2013 http://ORDE-BARU-DAN-HEGEMONI-KEKUASAAN-INDONESIA-1966-197SubektywBlog.htm


5.      ttps://www.reddit.com/r/indonesia/comments/5ywn4w/cara_orde_baru_membungkam_ulama/

 




[1] Arifin,muhamad,” Orde Baru Dan Hegemoni Kekuasaan Indonesia 1966-1973”2013 http://ORDE-BARU-DAN-HEGEMONI-KEKUASAAN-INDONESIA-1966-197SubektywBlog.htm


[2] M. Rusli Karim. Perjalanan Partai Politik di Indonesia: Sebuah Potert Pasang Surut, (Jakarta, 1993) Hlm 193HU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep dasar Kewirausahaan

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Nur Budiarso, M.M. Di Susun oleh : Ardria Oxfa Fatekhah             (63020160060) Muhamad Abdul Faza                         (63020160149) S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANATAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga makalah dengan judul “ Konsep Dasar Kewirausahaan ” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapakan terimakasih kami kepada pihak –pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini baik materi maupun nonmateri.             Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan menggunakan berbagai referensi baik berupa buku maupun media internet. Maka kami mengucapkan terimakasih kepada pengarang buku yang kami kutip yang telah memberikan banyak sumbanga

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM DOKTER (Donat Karakter) Di susun untuk memenuhi   tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam Dosen Pengampu : Endah Nur Fitriyani, S.Pd. M.M. Di susun oleh 1)         Nama         :Muhamad Abdul Faza 2)         Nim            : 63020160149 3)         Kelas         : 4D PRODI   EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISALM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Proposal pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam dengan usaha DOKTER (Donat Karakter) . Proposal ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam.. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endah Nur Fitriyani, S.Pd. M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Kelay

Pembayaran dan Standar Moneter Internasional

PEMBAYARAN DAN STANDAR MONETER INTERNASIONAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter Islam Dosen pengampu :   Fathan Budiman, S.H.I, M.E.I. Di susun oleh : 1.       Aji Santosa                              (63020160116) 2.       Muhamad Abdul Faza                         (63020160149) Kelas   : 4E S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. ii DAFTAR ISI . iii BAB 1 PENDAHULUAN .. 1 2.1       Latar Belakang . 1 2.2       Rumusan Masalah . 1 2.3       Tujuan . 1 BAB 2 PEMBAHASAN .. 2 2.1       Pengertian Standar Moneter Internasional 2 2.2       Perkembangan Sistem Moneter Internasional 2 2.3       Beberapa Saran Mengenai Standar Moneter Internasional 3 2.4       Pengertian Pembayaran Internasional 6 2.5       Cara Pembayaran Internasional 6 2.6       Alat Pembayaran Internasional