Langsung ke konten utama

Maksimisasi Keuntungan

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO
MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah  Teori Ekonomi Mikro
Dosen  pengampu :Widhiharso, M.Si



Di  susun oleh :
1.     Muhamad Hanif Alwi    (63020160145)
2.     Muhamad Abdul Faza   (63020160149)
3.     Agus Tri Widodo           (63020160165)
Kelas D


S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA
2017


KATA PENGANTAR


Dengan Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kehendak nya kami telah dapat menyelesaikan makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun kami berharap makalah ini dapat berfungsi sebagai penambah ilmu dan wawasan bagi kami dan para pembaca.
 Makalah ini memuat tentang Maksimalisasi Laba, dimana didalamnya di terangkan secara lebih rinci tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi tersebut. Maka dengan hal ini, semoga kita semua akan lebih memahami dan juga mengerti tentang Maksimalisasi Laba itu sendiri.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami, mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga  makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Salatiga, 29 Oktober 2017


Penulis




BAB 1

PENDAHULUAN

  1.1            Latar Belakang

Pasar berkompetisi terdiri dari pelaku-pelaku pasar yang jumlahnya cukup banyak dan mempunyai informasi sempurna. Oleh karena itu akan sangat beralasan jika semua perusahaan akan menerapkan harga pasar yang sama untuk produk yang sejenis. Jika ada perusahaan yang menetapkan harga lebih tinggi, maka perusahaan ini akan ditinggalkan oleh pelanggannya, karena para pelanggan mempunyai informasi tentang harga pasar yang lebih rendah. Akibatnya perusahaan tidak dapat menetapkan harga di luar harga pasar dan hanya dapat menerima harga pasar (price takers). Karena tidak dapat mempengaruhai harga, maka untuk memaksimumkan labanya, perusahaan akan menentukan tingkat output dan input optimalnya. Maksimisasi laba merupakan proses maksimisasi tidak dengan batasan.
Makalah ini akan membahas kasus maksimasi keuntungan untuk perusahaan ataupun produsen dalam pasar kompetisi. Perusahaan akan memilih tingkat output (produk yang dihasilkannya) untuk memaksimumkan labanya. Pemilihan tingkat output laba maksimum juga akan menentukan kombinasi input-input yang akan digunakan untuk memproduksi output tersebut. Pasar kompetisi merupakan perusahaan yang sifatnya menerima harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

  1.2            Rumusan Masalah

Adapun Rumusan maslaah dalam makalah ini di antaranya sebagai berikut :
1.      Apa pengertian laba/keuntungan.?
2.      Apa Saja Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Laba
3.      Apa Saja Jenis-Jenis Laba?
4.      Apa  alasan  Maksimalisasi Laba.
5.      Bagaimana  Pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan.

  1.3            Tujuan Makalah

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini di anataranya sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian laba atau keuntungan.
2.      Untuk Mengetahui Apa Saja Unsur-Unsur Yang Mempenagruhi Laba.
3.      Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Laba.
4.      Untuk mengetahui  Alasan Maksimalisasi Laba.
5.      Untuk mengetahui Pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan.



.




BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.       Pengertian Laba Atau Keuntungan

Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran  dalam suatu periode yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini  didasarkan pada konsep pemertahanan apital. Konsep ini membedakan antara laba dan kapital. Kapital bermakna sebagai persediaan (stock) potensi jasa atau kemakmuran sedangkan laba bermakna aliran (flow) kemakmuran. Dengan konsep pemertahanan apital dapat  dibedakan antara kembalian atau investasi dan pengembalian investasi serta antara transaksi operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut, laba dapat dipandang sebagai perubahan apit bersih sehingga berbagai dasar penilaian apital dapat diterapkan.
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik.[1]
Penegertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsurprediksi.[2]
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di dalam teori eonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan.
sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu.[3]
Laba atau  rugi sering dimanfaatkan untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.

2.2.   Unsur-Unsur Laba

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi  laba antara diantarnya sebagai berikut :
a.     Pendapatan
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini  penjualan barang (kredit) yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.
b.          Beban
Beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi.Menurut IAI (1994) dikutip dari Chariri dan Ghozali (2001), beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
c.       Biaya
Biaya adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban, tiap periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan rugi-laba untuk menentukan laba periode.



d.      Untung-rugi
Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.
e.    Penghasilan
Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam PSAK no.23 Ikatan Akuntan Indonesia (2007) paragraf  70 menyatakan  sebagai  berikut: Penghasilan (income) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.Selanjutnya pada paragraf 74 dinyatakan: Definisi penghasilan meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).

2.3.  Jenis-jenis Laba

Jenis-jenis Laba dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, diantranya sebagai berikut:
a.       Laba kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.
b.      Laba usaha (operasi) adalah laba kotor dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya atas usaha.
c.       Laba bersih sebelum pajak adalah laba yang diperoleh setelah laba usaha dikurangi dengan biaya bunga.
d.      Laba bersih adalah jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan pajak.







2.4.       Alasan melakukan Maksimalisasi Laba.

Ada dua Alasan dalam  melakukan Maksimalisasi Laba diantaranya sebagai yaitu:
a.    Prinsip keselamatan (George stigler) menyatakan bahwa perusahaan yang selamat sepanjang masa adalah yang mencari laba tertinggi. Unit usaha yang tidak  berorientasi laba akan tergilas oleh perusahaan yang efisien
b.    Laba yang rendah mengundang pengambilalihan perusahaan. Harga saham akan rendah (jatuh) jika manajemen gagal menjalankan usahanya dengan efisien (mendapatkan laba yang tinggi)

2.5.       Pendekatan Dalam Memaksimalkan Keuntungan.

Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
a.       Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Q
P
TR
TC
Keuntungan Total
1
5
5
17
-12
2
5
10
18,5
-8,5
3
5
15
19,5
-4,5
4
5
20
20,75
-0,75
5
5
25
22,25
2,75
6
5
30
24,25
5,75
7
5
35
27,5
7,5
8
5
40
32,5
7,5
9
5
45
40,5
4,5
10
5
50
52,5
-2,5


Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

b.      Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari  jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku, sehingga π=TR-TC.

c.       Pendekatan Rata-rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P sama dengan AC (P=AC), Perusahaan hanya mencapai angka impas. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.






DAFTAR PUSTAKA


1.      Baridwan. (1992). Intermediate Accunting.edisi Tuju. Jakarta: BPFE.
2.      Harahap, S. S. (1997). Analisis kritis Laporan Keuanagan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3.      Harnoto. (2006). Analisis Laopran Keuangan. Yogyakarta: AMP YKPN.
4.      Putong, I. (2002). Ekonomi Mikro & Makro. jakarta: Ghalia Indonesia.
5.      Putri, A. (2016, Oktober). Maksimisasi Laba. Diambil kembali dari http://MAKSIMISASI-LABA/ALYA-PUTRI-PUSPASARI.html





[1]Baridwan. Intermediate Accunting.edisi Tuju. Jakarta: BPFE. Hlm 55

[2] Harnoto. (2006). Analisis Laopran Keuangan. Yogyakarta: AMP YKPN. Hlm 444

[3] Harahap, S. S. (1997). Analisis kritis Laporan Keuanagan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep dasar Kewirausahaan

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Nur Budiarso, M.M. Di Susun oleh : Ardria Oxfa Fatekhah             (63020160060) Muhamad Abdul Faza                         (63020160149) S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANATAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga makalah dengan judul “ Konsep Dasar Kewirausahaan ” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapakan terimakasih kami kepada pihak –pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini baik materi maupun nonmateri.             Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan menggunakan berbagai referensi baik berupa buku maupun media internet. Maka kami mengucapkan terimakasih kepada pengarang buku yang kami kutip yang telah memberikan banyak sumbanga

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM DOKTER (Donat Karakter) Di susun untuk memenuhi   tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam Dosen Pengampu : Endah Nur Fitriyani, S.Pd. M.M. Di susun oleh 1)         Nama         :Muhamad Abdul Faza 2)         Nim            : 63020160149 3)         Kelas         : 4D PRODI   EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISALM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Proposal pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam dengan usaha DOKTER (Donat Karakter) . Proposal ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam.. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endah Nur Fitriyani, S.Pd. M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Kelay

Pembayaran dan Standar Moneter Internasional

PEMBAYARAN DAN STANDAR MONETER INTERNASIONAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter Islam Dosen pengampu :   Fathan Budiman, S.H.I, M.E.I. Di susun oleh : 1.       Aji Santosa                              (63020160116) 2.       Muhamad Abdul Faza                         (63020160149) Kelas   : 4E S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2018 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. ii DAFTAR ISI . iii BAB 1 PENDAHULUAN .. 1 2.1       Latar Belakang . 1 2.2       Rumusan Masalah . 1 2.3       Tujuan . 1 BAB 2 PEMBAHASAN .. 2 2.1       Pengertian Standar Moneter Internasional 2 2.2       Perkembangan Sistem Moneter Internasional 2 2.3       Beberapa Saran Mengenai Standar Moneter Internasional 3 2.4       Pengertian Pembayaran Internasional 6 2.5       Cara Pembayaran Internasional 6 2.6       Alat Pembayaran Internasional