KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu : Nur Budiarso, M.M.
Di Susun oleh :
Ardria Oxfa Fatekhah (63020160060)
Muhamad Abdul Faza (63020160149)
S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA
2018
KATA PENGANATAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
KaruniaNya sehingga makalah dengan judul “Konsep Dasar Kewirausahaan”
ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapakan terimakasih kami
kepada pihak –pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini baik materi
maupun nonmateri.
Makalah ini kami
susun dengan maksimal dengan menggunakan berbagai referensi baik berupa buku
maupun media internet. Maka kami mengucapkan terimakasih kepada pengarang buku
yang kami kutip yang telah memberikan banyak sumbangan pemikiran, penerbit yang
telah menerbitkan buku tersebut, serta lembaga lain yang menyediakan sarana
buku tersebut. Dan tak lupa penulis media elektronik yang belum sempat untuk
diterbitkan, yang juga memberikan banyak sumbangan pemikiran.
Terlepas dari hal
tersebut, kami menyadari dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak
kekurangan baik dalam penulisan, isi maupun bahasa. Maka kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga dapat menjadi sumber rujukan yang
menambah wawasan pemikiran.
Salatiga, 7 September 2018
penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita
dapat melihat berbagai aktivitas di dalam masyarakat. Mulai dari yang
mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah barang, kemudian barang
tersebut di pajang di suatu wilayah tertentu untuk dijual kembali kepada
konsumennya. Atau seseorang membeli sejumlah barang, kemudian dioalah atau
diproses lalu disajikan dalam bentuk suatu produk untuk dinikmati
konsumennya.atau sesorang sebagai perantara memperjualbelikan suatu produk.
Atau juga seseorang membeli berbagai bahan baku,diolah dan diproses menjadi
barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke berbagai daerah yang pelosok.
Dari aktivitas yang sering
disaksikan atau dilakukan tersebut, kini kita bisa memanfaatkan peran teknologi
yang kian maju dalam solusi guna menggunakan uang secara bijak. Seiring dengan
perubahan global yang terjadi dalam hampir seluruh aspek kehidupan, perhatian
terhadap pentingnya suatu kegiatan mendirikan usaha / kewirausahaan hampir
dirasakan oleh setiap orang dan setiap bangsa.
Hidup di era milenial seperti sekarang yang semuanya dirasa instan,
membuat persaingan sengit antar pengusaha/ wirausahawan. Maka dari itu konsep
dasar kewirausahaan harus ditamatkan terlebih dahulu oleh wirausahawan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
Definisi Kewirausahaan Itu?
2.
Apa
Definisi Wirausha?
3.
Apa
Tujuan, Manfaat, Dan Sasaran Kewiraushaan?
4.
Bagamana
Karakteristik Kewiraushaan?
5.
Apa
Saja Keuntungan Dan Kerugian Wirausha?
6.
Apa
Saja Langkah-Langkah Memulai Usaha?
7.
Apa
Saja Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi Wirausaha?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
Mengetahui Definisi Kewirausahaan Itu?
2.
Untuk
Mengetahui Definisi Wirausha?
3.
Untuk
Mengetahui Tujuan, Manfaat, Dan Sasaran Kewiraushaan?
4.
Untuk
Mengetahui Karakteristik Kewiraushaan?
5.
Untuk
Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Wirausha?
6.
Untuk
Mengetahui Langkah-Langkah Memulai Usaha?
7.
Untuk
Mengetahui Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi Wirausaha?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, bebrbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesutu, ini baru dari segi
estimilogi (asal usul kata). [1]
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru,menyusun oprasi untuk mengadakan produk baru,mengatur permodalan
opersinya serta memasarkanya.[2]
Dalam lampiran
Keputusan Mentri Koperasi dan Pembinaan Pengasuhan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:[3]
a.
Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semanagat,sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan;
b.
Kewiraushaan
adalah semnagat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menmagani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, meciptakan serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
lebih besar.
John. J. Kao
(1993) didalam buku Basrowi (2011:1) mendefiniskan berwirausaha adalah usaha
untuk menciptakan nilai melalui
pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan resiko yang tepat, dan
melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang,
dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan
proyek supaya terlaksana dengan baik.
Menurut Robert
D. Hisrich (et al.) (2005), di dalam buku Basrowi(2011:2)
berkewiraushaan adalah proses dinamis atas penciptaan tanbahan kekayaan.
Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan
syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen karir atau penyediaan nilai untuk
bebagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak mungkin baru atau unik,
tetapi nilia tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan
penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan suumber-sumber daya.
Pengertian
kewiraushaan menurut Intruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995: ”Kewiraushaan
adalah semangat sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan
cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.[4]
Jadi, wirausha
itu mnegarah kepada orang yang melakukan usaha/ kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewiraushaan menununjuk kepada sikap
kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha atau
kegitan.
Walaupun
terdapat keberagaman pendapat dan definisi tentang kewirausahaan, maka dalam
tulisan ini mendefinisikan kewiraushaan sebagai definisi kerja: ”Kewirausahaan
adalah proses kemanusiaan (human procces) yang berkaitan dengan
kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber,
mengelola sehingga peluang terwujud menjadi suatu usaha yang mampu mengahsilkan
laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama”. Disebut manusia, karena
kewiraushaan melekat pada diri seseorang. Akan tetapi, proses manusia itu hanya
mengenai aspek tertentu yaitu aspek kreativitas dari manusia yang berkaitan
dalam menemukan peluang dan mewujudkan peluang itu menjadi realitas, yaitu
kegiatan usaha yang mengahsilkan.
2.2 Definisi Wirausha
Wirausaha
adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru.
Wirausaha
adalah pelaku dari kewirausahaan, yaitu orang yang memilki kreativitas dan
inovatif sehingga mampu menggali dan menemukan peluang dan mewujudkan menjadi
usaha yang menghasilkan nilai atau laba.[5]
2.2.1.
Sifat yang mencerminkan seorang wirausha
Berikut ini sifat-sifat
yang mencerminkan sesorang wirausaha di antaranya sebagai berikut :[6]
a.
Memiliki
komitmen dan determinasi dan ketekunan;
b.
Mengarah
kepada pencapaian dan pertumbuhan;
c.
Berorientasi
kepada sasaran dan peluang;
d.
Mengambil
inisiatif dan pertanggung jawaban personal;
e.
Tidak
kenal menyerah dalam memecahkan masalah;
f.
Realistis
dan memiliki gaya humor;
g.
Memanfaatkan
dan selalu mencari umpan balik;
h.
Dapat
mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan;
i.
Mampu
mengelola dan menghitung resiko;
j.
Tidak
berorientasi kepada status; dan
k.
Memiliki
integritas dan dapat dipercaya.
2.2.2.
Sifat yang tidak mencerminkan wirausaha
Sifat- sifat yang
tidak mencerminakn seorang wirausaha diantaranya sebagai berikut :[7]
a.
Kurang
komitmen;
b.
Kurang
dorongan untuk pencapaian;
c.
Menghindar
pertanggung jawaban pribadi;
d.
Tidak
berorientasi kepada pemecahan masalah;
e.
Tidak
realistis dan terlalu serius;
f.
Menghindari
umpan balik;
g.
Didorong
atas desakan orang lain;
h.
Tidak
dapat mengelola resiko
i.
Mendambakan
status dan kekuasaan;
j.
Tidak
memiliki integritas dan tidak dapat percaya diri.
2.3 Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Kewirausahaan
2.5.1
Tujuan
Kewirausahaan
Tujuan
dari melakukan kewirausahaan diantaranya adalah sebagai berikut:[8]
a.
Meningkatkanjumlah
wirausaha yang berkualitas.
b.
Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan.
c.
Membudayakan
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat
yang mampu, andal, dan unggul.
d.
Menumbuh
kembangkan kesadaran dan orientasi kewiraushaan yang tangguh dan kuat terhadap
masyarakat.
2.5.2
Manfaat
Berkewirausahaan
dari beberapa
peneliti mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, dan menengah
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak
uang, dan lebih membangakan dari pada bekerja disuatu perusahaan besar.
Sebelumnya menderikan usaha, setiap calon wirausahawan sebaiknya
mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan menegah.
Manfaat adanya
para wirausaha. Adalalah sebagai berikut :[9]
a.
Berusaha
memberikan bantuan kepada orang lain dan pembagunan sosial sesuai dengan
kemampuanya.
b.
Menambah
daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
c.
Me mberikan
contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah
agama.
d.
Menjadi
contoh bagi anggota masyarakat sebagai peribadi unggul yang patut diteladani.
e.
Sebagai
generator pembangunan lingkungan, peribadui, distribusi,
pemeliharaanlingkunagn, dan kesejahteraan.
f.
Berusaha
mendidik para karyawan menjadi orang Yang mandiri, disiplin, tekun dan jujur
dalam mengahdapi pekerjaan.
g.
Berusaha
mendidik masyarkat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya, dan tidak
boros.
2.5.3
Sasaran
dan asas kewiraushaan Kewirausahaan
1)
Sasaran
kewiraushaan adalah sebagai berikut :[10]
a.
Para
generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah, dan
para calon wirausaha.
b.
Para
pelaku ekonomi yabg terdiri atas para pengusaha kecil dan koprasi.
c.
Instansi
pemerintah yang melakukan kegiatan (BUMN), organisasi profesi, dan
kelompok-kelompok masyrakat.
2)
Asas
Kewirausahaan dianataranya sebagai berikut :[11]
a.
Kemampuan
untuk berkarya dalam kebersamaan berlandasan etika bisnis yang sehat.
b.
Kemampuan
bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
c.
Kemampuan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk
keberanian mengambil resiko bisnis.
d.
Kemampuan
berkarya dengan semangat kemandirian.
e.
Kemampuan
berfikir dan berftindak kreatif dan inovatif.
2.4 Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik
wirausahawan pada umumnya terlihat pada waktu berkomunikasi dalam rangka
mengumpulkan informasi dan pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi
bisnisnya. Menurut By Grave, karakteristik wirausahwan meliputi 10 D Sebagai
berikut :[12]
a.
Dream,
yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa
depan pribadinya daan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impianya.
b.
Decisiveness,
yaitu seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan
ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
c.
Doers, yaitu seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatanya secepat mungkin dan tidak
menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d.
Determination,
yaitu seorang wirausaha melaksanakan kegitan dengan penuh
perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
e.
Dedication,
yaitu seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara, tidak mengenal
lelah, dan semua perhatian dan kegiatanya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
f.
Devotion,
yaitu mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang di dihasilkan.
g.
Details,
yaitu seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis
secara rinci. Tidak mengabaikan faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
h.
Destiny,
yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya, bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
i.
Dollars,
yaitu wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya
bukan karena uang. Uang dianggap sebagi ukuran kesuksesan bisnisnya dan
berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya maka ia pantas mendapat laba, bonus,
atau hadiah.
j.
Distribute,
yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisniyan kepada orang
kepercayaanya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukss
dalam bidang bisnis.
2.5 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Menurut lilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang mengambil pilihan menjadi
seseorang wirausaha diantaranya :[13]
Keuntungan :
a.
Otonomi
Pengelolaan
yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan seseorang menjadi “bos”
yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya. Hal ini juga didukung dengan
pendapat Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa pada dasarnya prespektif
menjadi seseorang wirausaha adalah pilihan karena mencari sebuah kebebasan.
b.
Tantangan
awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang
untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat
motivasi wirausaha.
c.
Kontrol
finansial (Pengawasan Keuangan)
Bebas
dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
d.
Memiliki
Legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakaan kesempatan
kerja.
Hal
ini dikarenakan target enterpreneur adalah masyarakat kelas menegah bawah, maka
entrepreneur memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.
Kerugian
Kewirausahaan :
a.
Pengorbanan
personal
Pada
awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit
sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu
dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
b.
Beban
tanggung jawab
Wirausaha
harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun
pengadaan pelatihan.
c.
Kecilnya
marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena
wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keungan milik sendiri, maka
marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal
juga ada.
2.6 Langkah-langkah Memulai Usaha
Berikut ini
ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang
wirausaha ingin memulai usaha :[14]
a.
Pilih
bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di dalamnya.
b.
Perluas
dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Seringkali
tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis datang dari
rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda harus berhati-hati,karena
tidak pernah ada yang namanya makan siang gratis, siapapun itu, anda harus
tetap berhati-hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga.
Hal ini juga sejalan dengan prinsip seseorang pebisnis “uang tidak mengenal tuan”.
Bisa saja hari ini anda big boss, namun esok lusa anda menjadi pengangguran
karena didepak oleh karyawan sendiri yang bekerja sama dengan partner bisnis
anda atau bahkan investor anda.
c.
Pilihlah
keunikan dan nilai unggul dalam
produk/jasa anada.
Kebanyakan
orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak didalam fenomena banting
harga. Padahal, ada kalanya, harag bukan segalnya. Anada harus bisa mencari
celah dan ceruk pasar yang unik. Anda harus menentukan posisi anada di dalam
peta persaingan usaha. Jika anda menilai terlalu tinggi jasa/produk anda,
sementara hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sanagat
sepesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling kepada usaha
sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik.
d.
Jaga
kredibilitas dan brand image
Seringakali
kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama baik, redibilitas dan
pandangan orang terhdap produk/jasa kita. Padahal , ini yang paling penting
dalam berbisnis. Mengulur-mgulur pembayaran kepada supplier atau peminjam
modal, adalah tindakan yang sangat fatal dan berakibat kepada munculnya nama
anda di didalam dafatar hitam jaringan bisnis usaha yang anda tekuni.
e.
Berhemat
dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan penambahan
investasi alat alat produksi / jasa.
Banyak
orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas, melupakan faktor
persiapan akan hal yang tak terduga maupun merencanakan pengembangan usaha.
2.7 Faktor faktor motivasi wirausaha
Berikut ciri ciri wirausaha yang berhasil Menurut (kasmir, 27-28) dalam Buku Made
Dharmawati (2016:19) dianataranya sebagai berikut:
a.
memiliki
visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan
arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh
pengusaha tersebut.
b.
Inisiatif
dan selalu roaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi,tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
c.
Berorientasi
pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk,pelayanan yang diberikan, serta
kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha
yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya.
d.
Berani
mengambil resiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dan dimanapun,baik dalam bentuk uang dan waktu.
e.
Kerja
keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu,dimana ada peluang disitu
ia datang. Kadang kadang pengusaha sulit mengatur waktu kerjanya. Benaknya
memikirkan kemajuan usahanya. Ide ide baru selalu mendorongnya untuk beekrja
keras dalam merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang
tidak dapat diselesaikan.
f.
Bertanggung
jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya baik sekarag maupun yang
akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material
tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g.
Komitmen
terhadap berbagai ihak merupakan ciri yang harus dipegang teguhdan yang harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dan diralisasikan.
h.
Mengembangkan
dan memlihara hubungan yang baik dengan berbagai pihak,baik yang berhubungan
langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan,antara lain : kepada para pelanggan, pemerintah,pemasok,serta
masyarakat luas.
Dan&berad
street busines credit service (1993:1) dalam Buku Made Dharmawati (2016:21) Mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki
yaitu:
a. knowing your
business, yaitu mengetahui usaha
apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
b. knowing the
basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan
kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui management bisnis berarti memahami kiat,
cara, proses dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan
efisien.
c. having the
proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pngusaha,
eksekutif yang sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.
d. having
adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk
materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama
dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga,
tempat dan mental.
e. hanaging
finances effectivelly, yaitu memiliki kemampuan/mengelola keuangan, secara efektif
dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, dan
mengendalikannya secar akurat.
f. managing
time efficiently, yaitu kemampuan
mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu
sesuai dengan kebutuhannya.
g. managing
people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan/ memotifasi, dan
mengendlikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h. statisfying
customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan
cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
i. knowing hozu
to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing wirausaha harus dapat
mengungkap kekuatan (strength), kelemahan(weaks), peluang(opportunity),
dan ancaman(treath) dirinya dan bersaing. Dia harus menggunakan analisis
SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
j. copying with
regulation and paper work, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas tersurat,
tidak tersirat
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi. (2011). KEWIRAUSHAAN .
Bogor: Ghalia Indonesia.
Dharmawati, m. (2016). KEWIRAUSHAAN. JAKARTA: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Kewiraushaan adalah semnagat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menmagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, meciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan lebih besar.
BalasHapusUsaha yang menjanjikan di desa